Cari

Wahrima's Weblog

Dunia Sederhanaku!

Tag

Puisi-Ku

Suara Alam

Ketika bulan tidak terbaca

Cuaca tidak bisa ditebak

dan kita yang tidak bisa berkata-kata

Maka perhatikanlah alam

Desau angin, kelopak bunga bermekaran,

sisa hujan semalam di daun-daun hijau

adalah segala jawab dalam diri

Pada jiwa

Pada  raga

Menghitung hari

(Padang, 28/5/2016)

CgG6z3eW4AEYGWe

 

 

Mimpi Kecil

Selalu saja ada yang datang diam-diam di kepala ini

Membuat rusuh

Menjadi gaduh

Aku tidak lagi ingin minum pil-pil itu

tuk redam semua demonstrasi ini

yang tiba-tiba muncul

ingin diperlakukan istimewa

sambil coba menarik perhatian

Mimpi-mimpi kecil makin bertaburan di kepala

tanpa kutahu sediakah waktu membiarkanku laju

dan jadikanku mampu

(Padang, 12/1/2016)

Cerita dalam Sebuah Bus Tua

Aku duduk di dalam bus tua
Menjulurkan tangan
Menangkap angin

Aku duduk di dalam bus tua
Meraih cahaya
Mencari-cari ingatan

Aku duduk di dalam bus tua
Menyandarkan diri pada nasib
Senantiasa mengukir mimpi

Kini, aku telah sampai di pintu yang dituju
Meninggalkan jejak sambil berlalu
Melangkah tanpa ragu
(Padang, 7/3/2015)

“Mencari Ali” yang Bikin Heboh

Tanggal 20 November yang lalu merupakan hari ulang tahun salah seorang sahabat sekaligus sepupuku. Usia kami yang tidak terpaut jauh menjadikan aku dan dia menjadi sepasang sahabat yang dekat. Keakraban kami dimulai sejak kami berada di sekolah yang sama (MTs). Maka sehari sebelum ulang tahunnya itu, sebagai hadiah ulang tahun aku mengirim sebuah puisi via facebooknya. Namun puisi yang berjudul “mencari ali” itu menimbulkan rasa penasaran bagi teman-temanku yang lain. Aku sengaja men-tagged tulisan tersebut. Berikut merupakan puisi “mencari ali” yang terinspirasi dari kisah nyata kami berdua 9waktu masih sekolah).

aku ingat tahun-tahun lalu
di antara langkah-langkah gelisah
nyanyian-nyanyian sumbang
sepulang sekolah
di hari-hari resah serupa ibadah itu
kita menatap ke rumah ali, kau ingat
kediaman itu sederhana
dengan pagar kusam
namun di situ ada ayunan
tempat segala canda dan narasi-narasi
silih berganti kita lontarkan
kau dan aku mencari ali
lalu tahun-tahun membentang kenang
kini, rerumputan di rumah ali sudah meninggi
ruangnya seperti hampir roboh
warna putih itu mulai pudar
sayang aku tak dapat menemukannya di situ
derap langkah itu kini kembali ramai di benakku
di antara mimpi yang berjatuhan
dari jarum usiamu

NB :
To: Aking (sepupuku)
padang, 19 Nov 2009
“MET ULTAH SOBAT!!!”

Atas ↑

Wahrima's Weblog

Dunia Sederhanaku!

Rara89's Weblog

Just another WordPress.com weblog