Berkah Tuhan tidak hanya datang dalam bentuk materi atau hal-hal fisik yang kita inginkan. Seperti harta kekayaaan (uang/mobil/ rumah), kekasih tampan ataupun hal lainnya yang menurut kita merupakan sebuah berkah yang berlimpah. Padahal sesungguhnya Tuhan tidak hanya melimpahkan berkahnya dalam bentuk fisik atau materi itu saja. Hidup yang diberikan Tuhan selalu dalam rupa yang seimbang. Berkah fisik mungkin akan cepat hilang ataupun habis. Namun selain itu Tuhan pun telah menyiapkan berkah non fisik yang jauh lebih penting dan lebih kita butuhkan. Berkah ini memang tidak bisa kita genggam, kita pergunakan layaknya berkah fisik. Berkah non-fisik atau non-materi ini adalah berkah yang hanya bisa kita sadari dengan menggunakan hati nurani.
Berkah non-fisik ini bisa berupa kesehatan jasmani dan rohani, kelancaran dalam melakukan berbagai hal, berupa jalinan persahabatan dengan orang-orang yang memiliki kesamaan minat dan bakat dengan kita ataupun hal-hal lainnya yang menjadikan kita lebih bahagia dan mensyukuri kesempatan yang diberikan Tuhan untuk menikmati hidup ini.Sejauh ini berkah non-fisik merupakan hal yang paling sering penulis peroleh selain berkah fisik tentunya.
Salah satu yang paling berkesan adalah memiliki banyak teman yang hingga detik ini masih berkomunikasi dengan baik. Mulai dari teman-teman SD, sekolah, kuliah hingga teman-teman yang ditemui dalam kesempatan yang berbeda (lingkungan kerja/kantor). Dan yang menyenangkan adalah usia pertemanan atau persahabatan itu telah berlangsung lama. Bukan hitungan satu atau dua tahun. Tapi sudah lebih dari 5 tahun. Hmm…I’m so lucky. ^_^
Tentunya berkah ini tak akan penulis sia-siakan. Bukan hanya karena dapat mengenal banyak orang dengan berbagai karakter yang berbeda, dapat menemukan hal baru ataupun mereka yang selalu ada di saat-saat kita membutuhkan namun lebih dari itu pertemanan merupakan hal terindah dan paling menyenangkan yang diberikan oleh Tuhan. Meskipun kita tidak memiliki hubungan darah, tapi terkadang justru kedekatan yang kita rasakan justru melebihi saudara sendiri. (Padang, 30/9/2011)
Tamu